Pemerintah Indonesia Teliti Penggunaan AI DeepSeek untuk Pengembangan Teknologi di Tanah Air

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) Indonesia sedang mengkaji penggunaan model kecerdasan buatan (AI) DeepSeek. Teknologi ini telah menarik perhatian global karena kemampuannya yang setara dengan model AI lainnya, seperti ChatGPT. Meski demikian, DeepSeek menimbulkan kekhawatiran terkait dengan masalah keamanan data.

Kemampuan DeepSeek dan Keunggulannya

DeepSeek dikenal karena kemampuannya memproses berkas dan memberikan jawaban atas pertanyaan berbasis informasi yang diperoleh dari web. Selain itu, biaya operasionalnya lebih rendah daripada model AI serupa. Teknologi juga dapat berguna di berbagai sektor, seperti pendidikan, bisnis, dan layanan publik.

Kekhawatiran Keamanan Data

Meskipun DeepSeek menawarkan banyak manfaat, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan data. DeepSeek menyimpan data di server yang berlokasi di Tiongkok. Hal ini berpotensi menyebabkan kebocoran data kepada pihak yang tidak berwenang. Beberapa negara seperti Korea Selatan, Italia, Australia, dan Taiwan sudah memutuskan untuk memblokir atau membatasi penggunaan DeepSeek di wilayah mereka.

Indonesia Menyikapi ‘DeepSeek’

Pemerintah Indonesia memilih untuk berhati-hati. Kemkomdigi tidak terburu-buru mengeluarkan kebijakan pembatasan. Sebaliknya, mereka melakukan kajian mendalam mengenai manfaat dan risiko dari penggunaan DeepSeek. Pemerintah ingin memastikan bahwa keputusan berikut akan memberikan manfaat maksimal bagi pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa Kemkomdigi akan menganalisis potensi ancaman dan manfaat yang ditawarkan oleh DeepSeek. “Kami tidak akan mengambil keputusan tergesa-gesa, dan selalu mempertimbangkan manfaat serta potensi ancaman dari penggunaan teknologi ini,” ujarnya.

Langkah-Langkah Pengamanan dan Kebijakan Regulasi

Sebagai langkah awal, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 yang mengatur etika penggunaan teknologi AI di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga telah melaksanakan pengukuran Readiness Assessment Method (RAM) untuk kesiapan penggunaan AI, dengan dukungan UNESCO. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan penggunaan teknologi canggih dengan memprioritaskan kepentingan dan keamanan rakyat.


Baca Juga Artikel lainnya Mengenai Teknologi dan AI


Komitmen Pengembangan Teknologi AI yang Bertanggung Jawab

Pemerintah Indonesia berkomitmen mengembangkan teknologi kecerdasan buatan dengan memprioritaskan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi. Dengan adanya regulasi yang jelas dan pengawasan ketat, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi AI secara maksimal sambil meminimalkan risiko yang ada.

Pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang pesat. Namun, langkah hati-hati dalam memanfaatkan teknologi ini adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang bagi negara. Kemkomdigi akan terus memantau perkembangan teknologi AI seperti DeepSeek untuk memastikan Indonesia dapat memperoleh manfaat optimal tanpa mengorbankan keamanan dan privasi warganya.

Dengan kebijakan yang matang dan evaluasi menyeluruh, Indonesia berpeluang menjadi pemain penting dalam dunia kecerdasan buatan, menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan data.

CATEGORIES

Teknologi

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest Comments