Indonesia terus menghadapi ancaman besar di dunia siber. Pada kuartal IV tahun 2024, Kaspersky, perusahaan keamanan siber terkemuka, mendeteksi dan memblokir hampir 4 juta serangan berbasis web di Indonesia. Meskipun jumlah ini turun sebesar 15,42% dibandingkan kuartal sebelumnya, ancaman siber tetap menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.
Ancaman Siber yang Mengintai
Selama periode tersebut, sebanyak 16,4% pengguna internet di Indonesia menghadapi ancaman online. Kondisi ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-101 dalam daftar negara dengan tingkat bahaya tertinggi saat berselancar di web. Selain itu, Kaspersky melaporkan lebih dari 8,3 juta insiden lokal pada komputer di Indonesia, di mana worm dan virus file menjadi penyebab utama. Perangkat penyimpanan seperti USB, CD, dan DVD sering kali menjadi media penyebaran ancaman ini.
Baca Juga Artikel lainnya Mengenai Teknologi dan AI
- Teknologi AI yang Mengubah Dunia
- ChatGPT, Inovasi AI dalam Komunikasi Modern
- Waspada Penipuan Online!!!
Fokus pada Pertahanan Siber
Untuk melawan serangan yang semakin canggih, Indonesia perlu meningkatkan kemampuan pertahanan sibernya. Kaspersky merekomendasikan penggunaan solusi keamanan yang memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin dan analisis perilaku untuk mendeteksi serangan secara real-time. Langkah ini dinilai dapat membantu mengatasi ancaman yang terus berkembang.
Inisiatif Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah merespons situasi ini dengan rencana membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat TNI. Langkah ini bertujuan memperkuat sistem pertahanan siber nasional, melindungi infrastruktur penting, dan mengurangi risiko serangan terhadap sektor vital seperti transportasi, telekomunikasi, serta lembaga pemerintahan.
Kesadaran Pengguna
Selain upaya dari pemerintah, pengguna internet di Indonesia juga perlu lebih waspada terhadap ancaman siber. Tindakan sederhana seperti menghindari mengklik tautan mencurigakan, memperbarui perangkat lunak secara rutin, dan menggunakan solusi antivirus yang terpercaya dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan.
Kesimpulan
Jumlah serangan siber di Indonesia memang menurun, tetapi ancaman ini tetap membutuhkan perhatian serius. Melalui kolaborasi antara pemerintah, institusi, dan masyarakat, keamanan siber di Indonesia dapat peningkatan untuk melindungi
Untuk membaca artikel lengkap mengenai berita ini kunjungi Liputan6
No responses yet